Minggu, 19 Februari 2017

Tanda Kebodohan

Tanda Kebodohan

Al-Hikam : Hikmah Ke-70




"Barang siapa yang menjawab atas setiap pertanyaan yang diajukan, mengungkapkan segala yang dia lihat, dan menyebutkan apa saja yang ia ketahui, ketahuilah! Bahwa itu adalah tanda kebodohannya."

Jika engkau melihat seseorang yang dapat menjawab setiap pertanyaan tentang berbagai persoalan , mengungkapkan segala apa yang dirasakan oleh batin dan perasaannya, dan menuturkan segala apa yang diketahuinya, maka ketahuilah! Bahwa semua itu adalah tanda kebodohannya. Menjawabnya seseorang dari segala pertanyaan adalah tanda pengakuan akan penguasaannya atas semua ilmu pengetahuan. padahal itu mustahil baginya, karena hanya Allah-lah yang mengetahui segala sesuatu.

Firman Allah:
"Aku tidak memberikan ilmu kepada kalian kecuali hanya dikit." (QS. Al-Isra':85)

Sedangkan mengungkapkan segala apa yang diketahuinya termasuk perbuatan penyebaran rahasia akan sesuatu yang diperintahkan untuk menutupinya, karena kebanyakan yang dirasakan dengan hati ketika beribadah itu tidak dapat diwakili dengan kata-kata. Oleh karena itu, orang-orang arif ketika mengajarkan sesuatu mengenai ilmu hati seringkali dengan menggunakan isyarat (petunjuk) yang hanya mampu ditangkap oleh orang yang memahaminya.

Dan tutur katanya akan semua ilmu adalah tanda ketidakmampuannya dalam mengelompokkan berbagai jenis ilmu. Mungkin orang itu hanya memiliki satu bidang ilmu tertentu, dan jika ini digunakan untuk membahas ilmu lain tentu akan mengacaukannya.

Sabtu, 18 Februari 2017

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF

Media periklanan alternatif muncul sebagai tambahan bagi media tradisional yang sudah lebih dulu berkembang, seperti media periklanan elektronik dan media periklanan cetak. Dalam hal ini, pemasar terus berpikir untuk mencari satu media yang unik, baru, dan terkadang aneh. Kita sering melihat iklan yang tertera didinding bis, mobil, truk, atau tong sampah.

Sebuah riset di Amerika (USA Today, 1998. Hlm. D1) membuktikan bahwa media iklan alternatif ini cukup efektif membuat mata orang-orang yang melihatnya terpana dan memikat mereka untuk menoleh dan memperhatikan iklan-iklan yang tertera didinding bis, subway, dan taman bermain.
Media periklanan alternatif biasa disebut juga dengan media periklanan luar rumah atau media periklanan luar ruang, seperti reklame, billboard, sarana transit (iklan di bus, taksi, subway), dan poster. Periklanan luar ruang menjadi pilihan untuk beriklan karena media ini mampu berkembang secara inovatif melalui teknologi.


MEDIA PERIKLANAN LUAR RUANG


Periklanan media luar ruang menurut Shirvani (1985) adalah sebagai bagian dari tata informasi (signage) yang akan membentuk elemen lingkungan fisik ruang kota. Iklan media luar ruang dapat dibedakan secara visual oleh manusia karena mengandalkan karakter seperti bentuk, ukuran, posisi, dll. Sedangkan Lynch (1981) berpendapat bahwa periklanan media luar ruang merupakan sebuah identitas kota dimana iklan bisa dijadikan sebuah elemen untuk meningkatkan citra kota atau sebaliknya. Berkaitan dengan hal ini, Jefkins (1996) menyatakan bahwa iklan media luar ruang dapat berfungsi sebagai ukuran tingkat pembangunan dan kesejahteraan sebuah negara.

Di Indonesia, media periklanan luar ruang sudah mulai dilirik oleh sebagian perusahaan besar. Sejauh ini, tempat-tempat strategis media periklanan luar ruang masih mendominasi diruas jalan tol dan jalan menuju pusat perbelanjaan. Menurut Renaldi Khasali, salah satu pakar ekonomi Indonesia, menyatakan bahwa di Indonesia masih memberikan aturan yang cukup ketat bagi perusahaan yang ingin memasang iklan dengan menggunakan papan reklame atau billboard. Selain harus mendapatkan izin dari instasi-instansi yang terkait dengan pemasangan iklan, syarat lain juga harus dipenuhi. 

Syarat-syarat tersebut antara lain:
• Ukuran papan reklame harus jelas, tidak melebihi standar normal
• Tidak menempatkan papan reklame dijalan-jalan protokol, lokasi peribadatan, dan sekolah.
• Papan reklame yang dibuat dapat mempercantik tata kota dan meningkatkan citra dari daerah setempat.

Karakteristik media iklan luar ruang:


1. Ukuran dan dominasi
Karena iklan dalam bentuk yang besar dapat mendominasi pemandangan yang ada disekitarnya dan menjadikan iklan tersebut pusat perhatian.
2. Warna
Iklan luar ruang dirancang sedemikian rupa untuk memancing orang melihatnya. Pemilihan aneka warna biasanya digunakan dalam iklan ini dengan dipadukan dengan gambar2 visual yang realistis untuk memudahkan orang mengingat produk yang diiklankan.
3. Pesan-pesan singkat
Karena dimaksudkan untuk menarik perhatian orang-orang yang sedang berlalu lalang, pesan yang disampaikan hanya slogan singkat yang dicetak besar dan mencolok.
4. Zoning
Penempatan iklan secara strategis yang dapat menciptakan suatu kampanye yang ekonomis.
5. Efek mencolok
Dapat menciptakan pesan yang menarik dan berkesan melalui penebalan warna, ukuran, dan pengulangan.


Efek-efek yang terdapat dalam media luar ruang

1. Tata cahaya
Pencahayaan yang atraktif membuat orang mau menoleh, melihat, dan membaca pesan iklan
2. Lampu latar
Beberapa iklan melakukan eksperimen dengan cara holografi yang memberikan efek 3 dimensi
3. Bentuk
Beberapa iklan melakukan eksperimen agar media iklan tidak terlalu berbentuk kotak dan kaku, seperti melakukan teknik cutting.
4. Inflatable
Menggunakan bantuan benda lain yang digantungkan agar efek tiga dimensi lebih terasa
5. Gerakan
Posisi media yang bergerak ke kanan atau ke kiri atau berputar sesuai dengan gerakan khalayak memungkinkan pesan yang dapat tersampaikan dengan utuh.

Media Iklan luar ruang memiliki kelebihan dan kekurangan dalam mempromosikan suatu produk. Kelebihan media iklan luar ruang adalah jangkauan luas dan frekuensi tinggi, fleksibilitas secara mengukur jumlah khalayak, masalah lingkungan.Adapun kelemahan media iklan ruang antara lain tidak selektif, waktu terpa yang singkat, susah untuk geografis, biaya perseribu rendah, identifikasi merk yang tetap, pengingat sebelum membeli produk.

A. PERIKLANAN PAPAN REKLAME ATAU BILLBOARD

Periklanan ini adalah media luar ruang utama karena kemampuannya menjangkau lebih banyak orang, tetapi lebih sedikit mengeluarkan biaya dibandingkan dengan media lain. Disamping itu, papan reklame memiliki daya lihat yang tinggi karena bentuknya besar dan bergambar. Ukuran standar papan reklame bergambar biasanya 14 kaki x 48 kaki. Sebagian papan reklame biasanya ditempatkan 30-90 hari disatu tempat, kemudian dipindahkan untuk menarik banyak orang melihatnya. Namun ada pula yang dipasang permanen dalam satu lokasi saja. Materi iklan dibatasi dan ditekankan pada gambar-gambar, judul iklan, dan nama produk atau perusahaan.

Jenis-jenis papan reklame atau billboard

1. Poster Panel
Lembaran kertas besar yang dicetak sesuai dengan keinginan pemesan. Dicetak dalam jumlah yang banyak untuk menghemat biaya kemudian ditempelkan pada panel besar yang dilengkapi kerangka dan bantuan cahaya lampu. Lembaran kertas ini tahan dengan perubahan cuaca dan gangguan cuaca, misalnya hujan. Jenis ini sekarang popular dengan bantuan digital printing
2. Painted bulletin
Langsung didesain dan digambar oleh artist dari agency di atas panel yang telah disediakan. Bisa juga dikerjakan terlebih dahulu di studio kemudian dipindahkan ke panel tersebut. Butuh kejelian mata seorang seniman lukis untuk menimbulkan detail sehingga benar-benar artistic. Jenis ini masih tetap bertahan di bioskop-bioskop untuk mempromosikan film yang sedang diputar.


Karakteristik periklanan papan reklame atau billboard:

1. Lokasi
Papan reklame atau billboard seharusnya ditaruh ditempat-tempat strategis yang semua orang dapat melihatnya, tapi juga tidak melanggar aturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam hal ini, pemasang iklan harus jeli apakah papan reklame tersebut akan ditempatkan dikiri atau kanan jalan atau apakah papap reklame tersebut justru akan menambah sembrawut tata kota didaerah tersebut.
2. Jenis produk yang diiklankan
Pemasang iklan harus mengerti benar situasi daerah yang akan didirikan papan reklame. Kita boleh berasumsi awal dengan nilai kepantasan. Misalnya, kita asumsikan bahwa orang pergi dari rumah dipagi hari dan pulang ke rumah pada sore atau malam hari. Maka iklan yang pantas dipasang dikiri jalan (pada saat orang pergi) adalah iklan sereal atau bubur yang dibutuhkan konsumen untuk sarapan, bukan iklan shampoo atau keperluan mandi lainnya karena konsumen tidak sedang melakukan rutinitas membersihkan badan.
3. Jangkauan
Papan reklame atau billboard memiliki jangkauan yang terbatas dan bersifat lokal, yaitu masyarakat yang tinggal didaerah sekitar papan reklame itu berdiri. Itu sebabnya, papan reklame dibuat dalam ukuran yang tinggi dan besar agar bisa terlihat oleh orang yang berada ditempat-tempat yang jaraknya cukup jauh.
4. Kecepatan arus lalu lintas
Jika papan reklame dipasang di jalur bebas hambatan, maka papan reklame tersebut harus didesain sedemikian rupa agar dari kejauhan sudah terbaca dan dikenali pesannya. Pada jalur ini iklan luar ruang mempunyai efektifitas terbaca dalam tempo kurang dari tujuh detik. Sebaliknya, Jika ingin menampilkan detail maka lebih baik memilih jalur lalu lintas yang padat dan pada ketinggian menengah. Jalur padat ini misalnya pada lokasi sekitar pusat perbelanjaan, persimpangan jalan, jalan tiga jalur yang ada sekolah dengan sedikit tempat parkir atau juga jalan ‘leher botol’ yang ujungnya menyempit. Pada arus yang padat, orang dapat membaca dengan santai pada titik pandang yang dekat. Ketinggian juga diperhatikan jangan sampai orang membaca dengan kepala terlalu mendongak.
5. Persepsi terhadap lokasi
Papan reklame juga bertujuan untuk membangun citra. Jangan sampai salah menempatkan produk dengan citra yang bonafit, anggun, besar dan modern di suatu tempat yang tidak pada tempatnya dan tidak sesuai sasaran.
6. Keserasian dengan bangunan sekitarnya
Tanpa memperhatikan keserasian, papan reklame akan menjadi sampah kota yang semakin menyebabkan calon pembeli sesak napas. Papan reklame yang baik harus memperhatikan keseimbangan lingkungan yang justru dapat mempercantik kota. Iklan luar ruang harus memperhatikan 7K, yaitu: keindahan, kesopanan, ketertiban, keamanan, kesusilaan, keagamaan dan kesehatan.

B. PERIKLANAN SARANA TRANSIT

Periklanan Sarana Transit adalah periklanan yang menggunakan sarana umum masyarakat, seperti bus, kereta api, atau truk. Selain itu, periklanan ini juga menggunakan halte, stasiun, bandara, dan terminal sebagai sarana lainnya. Terdapat 3 tipe dasar periklanan transit, yaitu:
• Tulisan reklame dalam, yaitu tulisan yang ditempatkan di atas kursi dan daerah bagasi, biasanya berukuran tinggi 11 inci dan lebar 28, 42, atau 56 inci.
• Poster Luar, yaitu gambar iklan yang ditempatkan disamping, dibelakang, atau di atap bus, kereta, atau taksi.
• Poster terminal, yaitu gambar iklan yang ditempatkan dalam terminal, halte, stasiun, atau bandara.

Di Amerika, biaya periklanan transit dihitung berdasarkan jumlah penampakan. Penampakan penuh atau penampakan 100 berarti sebuah tulisan dalam akan muncul disetiap 100 kali jalan kendaraan membawa iklannya, dan penampakan 50 berarti iklan dibawa oleh kendaraan tersebut 50 kali jalan.

Keuntungan menggunakan iklan transit meliputi :

1. tingkat perhatian yang tinggi (Exposure)
2. tingginya frekuensi konsumen objek transit (Frequency)
Kerugian juga terkait dengan transit :
1. Ketidak mampuan sarana transit untuk menjangkau konsumen (Reach)
2. suasana emosi konsumen / audiens (mood of the audience)


C. BILLBOARD ELEKTRONIK (VIDEOTRON)

Billboard Elektronik (videotron) merupakan media luar ruang yang berbentuk display atau digital yang berfungsi untuk melengkapi kekurangan papan reklame. Billboard Elektronik dapat menayangkan banyak iklan sekaligus sehingga tidak memakan tempat. Disamping itu, materi iklan dapat diganti dalam waktu singkat, tampilan iklan lebih meriah, bergerak, dan tidak monoton. Dengan menggunakan billboard elektronik tayangan iklan menjadi lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kondisi dilapangan.

Billboard elektronik merupakan media iklan luar ruang yang didesain untuk dilihat banyak orang baik yang menaiki kendaraan sekalipun. Dengan adanya media luar ruangan ini perusahaan dapat mempromosikan produknya lebih luas tanpa dibatasi waktu dengan sasaran jangkauan yang lebih luas serta mengenai banyak kalangan.


Billboard elektronik merupakan media iklan yang relatif baru di Indonesia, mulai masuk tahun 2006 dan diadobsi dari Amerika yang telah menggunakannya sejak tahun 90-an. Ukuran billbord berbeda-beda, tetapi pada dasarnya prinsip kerja sign dan billboard elektronik relatif sama karena menggunakan slide statis yang menggunakan serial animasi atau video. Media ini mengaplikasikan teknologi yang yang memiliki visual impact tinggi dengan biaya relatif murah dan hemat listrik serta pengiklan dapat mengontrol tampilan iklan dan menyesuaikan khalayak yang diinginkan. 


Kemampuan menampilkan gambar gerak dan audio, animasi, memungkinkan adanya cerita yang menarik. Teknologi ini juga memungkinkan penyesuian secara otomatis terhadap semua kondisi pencahayaan sehingga akan tetap terlihat dalam semua cuaca baik pagi, siang atau malam.

Keuntungan yang diberikan oleh billboard elektronik, antara lain:

1. Biaya relatif lebih murah
2. Billboard elektronik mendekati kebutuhan pasar
3. Hemat waktu
4. Fleksibel tinggi
5. Dapat memuat berbagai iklan
6. Dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat
7. Menciptakan keindahan sekitar lokasi iklan
8. Hiburan bagi konsumen

MEDIA PERIKLANAN ALTERNATIF PENDUKUNG


Disamping media periklanan luar ruang, media periklanan alternatif lain yang menjadi pilihan perusahaan untuk mempromosikan produknya, antara lain:

1. Periklanan melalui Yellow Pages

Periklanan ini biasa digunakan oleh perusahaan lokal untuk memasarkan berbagai produk dan jasanya. Dibeberapa negara, periklanan Yellow Pages biasanya bekerjasama dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi, seperti telkom di Indonesia. Hal ini untuk memudahkan para pengguna jasa telepon mendapatkan alamat-alamat perusahaan yang membutuhkan produk atau jasanya. 

Belakangan ini, Yellow Page tidak hanya dalam bentuk kertas kuning saja, melainkan juga merambah internet dalam bentuk “toko robot” yang berfungsi untuk memandu konsumen menjelajahi toko-toko online yang ribuan jumlahnya.

Sebuah riset yang dilakukan oleh tim dari Jupiter Communication (1998) ditegaskan bahwa 77% konsumen online mencari produk spesifik, mulai dari harga, merek, dan perusahaan, melalui yellow page yang tertera dalam database website.


Keuntungan konsumen menggunakan periklanan yellow page antara lain:

• Hemat waktu
• Hemat energi dan uang
• Informasi cepat didapat
• Belajar tentang produk dan jasa

2. Periklanan melalui video

Bentuk periklanan ini meliputi penayangan informasi visual dan audio kunci mengenai suatu merek dan membagikan informasi ini kepada para pelanggan. Di Amerika, periklanan melalui video tidak asing lagi. Perusahaan biasanya akan membagikan video iklannya melalui pos dari rumah ke rumah, layaknya sebuah brosur. Banyak perusahaan menyatakan bahwa periklanan video lebih efektif dan lebih murah daripada periklanan cetak dalam bentuk brosur. Periklanan video lebih persuasif dan lebih potensial untuk menghibur konsumen dibandingkan dengan brosur yang seringkali dibuang dan menjadi sampah. Disamping itu, video juga efektif dalam mendapatkan perhatian dan mempengaruhi daya ingat akan pesan periklanan.

3. Periklanan melalui bioskop

Periklanan ini sengaja dibuat oleh perusahaan sebelum film ditayangkan untuk mengenalkan merek produk-produk mereka, biasanya produk minuman dan makanan ringan. Tayangan iklan di bioskop dimulai pada tahun 1940-an, dimana saat itu stasiun-stasiun televisi belum menjamur seperti sekarang. Harga sekali tayang pada saat itu berkisar antara $25.000-$225.000, dan bisa lebih tinggi jika perusahaan menuntut untuk iklan produknya sangat ditonjolkan. Namun dengan berjalannya waktu, menggunakan bioskop sebagai media alternatif bukan lagi menjadi pilihan perusahaan. Karena disamping mahal, jangkauannya pun sangat terbatas.

4. Periklanan melalui film atau opera sabun

Periklanan ini dibuat untuk memasarkan produk atau merek baru dari suatu perusahaan. Produk tersebut tidak hanya dari satu perusahaan saja, melainkan dari berbagai perusahaan yang biasanya menjadi sponsor film atau opera sabun yang bersangkutan, mulai dari perusahaan makanan, pakaian, properti, elektronik, sampai tempat wisata. Iklan tersebut disampaikan tidak secara lisan maupun tulisan, melainkan digunakan sebagai properti film atau opera sabun, bisa dikenakan langsung oleh para pemainnya, bisa juga digunakan sebagai pajangan atau hiasan rumah semata.

5. Periklanan melalui virtual Signage

Virtual signage merupakan sebuah tanda tidak nyata yang dihasilkan dari rekayasa teknologi komputer. Tanda-tanda tersebut berupa logo atau merek dari sebuah produk yang bertujuan untuk meningkatkan citra perusahaan dari produk yang bersangkutan.
Virtual signage biasa digunakan dalam sebuah pertandingan olahraga. Logo atau merek itu ditempatkan di atas lapangan olahraga. Penonton yang datang langsung ke lapangan tidak akan melihat logo tersebut, tapi penonton dirumah dapat melihat logo atau merek tersebut.

6. Periklanan melalui infomersial dan homeshopping

Periklanan infomersial diperkenalkan pada khalayak melalui televisi pada awal tahun 1980-an. Periklanan ini ditayangkan selama 30 menit. Infomersial sebenarnya diproduksi oleh para pengiklan, namun dirancang oleh stasiun televisi sebagai sebuah program televisi biasa. Periklanan infomersial biasanya menawarkan nomor 0-800 kepada pemirsa agar dapat menggunakan jalur bebas pulsa untuk melakukan pemesanan atau mendapatkan informasi lanjutan.

Periklanan homeshopping merupakan sebuah iklan produk yang ditayangkan khusus dengan durasi 30 menit. Dibeberapa negara, periklanan homeshopping muncul disaluran-saluran TV kabel dan TV lokal. Materi iklan biasanya memuat tentang merek produk, harga, nomor telepon, dan tawaran-tawaran khusus untuk menggugah konsumen agar tertarik membeli produk tersebut. Periklanan homeshopping seringkali menerapkan demonstrasi produk dan retorika hiperbola.


Kelebihan periklanan infomersial dan homeshopping terbatas pada kemudahan yang ditawarkan oleh perusahaan. Jika konsumen tertarik dengan iklan tersebut, mereka tidak perlu pusing atau bingung karena bisa langsung menelepon ke nomor-nomor yang dicantumkan dalam iklan untuk memesan barang tersebut. Sedangkan kekurangan infomersial dan homeshopping terletak pada karakteristik konsumen yang selalu tergiur dan terbujuk oleh rayuan iklan hingga tanpa sadar terus menggesek kartu kredit mereka untuk membeli produk yang sebetulnya tidak mereka butuhkan.

7. In-Flight Advertising

Medium lainnya yang saat ini sangat berkembang adalah in-flight advertising. Seiring dengan meningkatnya pengguna jasa penerbangan, demikian juga daya tarik-medium ini.

Iklan penerbangan mencakup empat bentuk:

1. In-flight magazine : Majalah yang diberikan oleh perusahaan penerbangan kepada penumpangnya secara cuma-cuma.
2. In-flight videos : Pemutaran video yang dilakukan kebanyakan pada penerbangan internasional dan sekarang ini sudah mulai digunakan pada penerbangan domestik.
3. In-flight radio : Pemancar radi ”xm” sudah mulai diterapkan dalam beberapa jasa penerbangan.
4. In-flight catalogs : Hampir semua penerbangan domestik sekarang menawarkan penerbangan dalam katalog belanja, mencapai 88% dari pasar penerbangan domestik.

Keuntungan Dan Kerugian Dari In-Flight Advertising

Keuntungannya meliputi:
1. Kecenderungan peningkatan jumlah pengguna jasa penerbangan, dan hampir 30% dari mereka berada pada posisi manager puncak pada perusahaan mereka, hal ini merupakan suatu taget yang menarik bagi perusahaan-perusahaan pengguna jasa in-flight adevertising. (a desirable audience).
2. Seorang pengguna jasa penerbangan tidak diperkenankan untuk meninggalkan ruangannya selama penerbangan berlangsung, dan saat itu terjadi, mereka sangat tertolong dan terhibur dengan adanya majalah, maupun video yang diputarkan oleh penyedia jasa penerbangan. (a captive audience
3. Biaya periklanan pada jasa penerbangan lebih rendah daripada media cetak lainnya.
4. In-flight advertising memungkinkan pengiklan untuk menjangkau kelompok-kelompok demografis tertentu, dan juga wisatawan untuk tujuan tertentu.



Kerugiannya meliputi :
1. Konsumen menganggap ide iklan jenis ini tidak terlalu menarik bahkan cenderung mengganggu (irritation).
2. Beberapa penerbangan membatasi jumlah waktu yang memungkinkan untuk di-iklan penerbangan. (availability)
3. Banyak penumpang yang cenderung memutuskan untuk menghilangkan iklan, tidak membeli headsets untuk memperoleh suara yang lebih baik, atau hanya mengabaikan iklan.
4. Memberi proyeksi peningkatan yang signifikan dalam jumlah iklan penerbangan yang sedang ditampilkan. Pengguna jasa penerbangan akan segera terendam oleh iklan tersebut.


Kamis, 16 Februari 2017

Pengertian Dan Tingkatan-Tingkatan Abstraksi

Pengertian Dan Tingkatan-Tingkatan Abstraksi


1. Pengertian

Abstraksi adalah deskripsi dari suatu masalah pada level generalisasi tertentu, sehingga memungkinkan kita untuk berkonsentrasi pada aspek kunci dari masalah tersebut tanpa memperhatikan hal-hal detail
Abstraksi dapat membantu kita untuk fokus pada hal-hal penting dari suatu masalahAbstraksi melibatkan pengindentifikasian kelas-kelas (classes) dari suatu object, sehingga memungkinkan kita menggroupkannya. Dengan cara tersebut kita bekerja dengan sedikit parameter/variabel dari kelas-kelas yang ditinjau.
Contoh :
• Monitoring : berbagai macam sistem monitoring
• Ban sepeda : sepeda balap, sepeda gunung
• Mobil : sedan, jeep, wagon, truk, dll
Ciri-ciri abstraksi :
1. Abstraksi merupakan sebuah ringkasan dari hasil penelitian.
2. Abstraksi ditulis satu spasi, jumlah +/- 10 sampai dengan 200 kata (1halaman).
3. Abstraksi berisikan pertanyaan dan tujuan penelitian, metode analisis, dan penutup.


2. Tingkatan-Tingkatan


1. Abstraksi data

Abstraksi data merupakan tingkatan atau level bagaimana melihat data dalam sebuah sistem basis data. 3 level abstraksi data, yaitu:
- Level fisik (Physical level)
Pemakai melihat data sebagai gabungan dari struktur dan data nya sendiri, dan berkompeten dalam mengetahui bagaimana representasi fisik dari penyimpanan atau pengorganisasian data (Teks, angka, himpunan bit data, dan lain-lain).
- Level logik / konseptual (Conseptual level)
Menggambarkan data apa yang sebenernya (secara fungsional) disimpan dalam basis data dan hubungannya dengan data yang lain.
- Level penampakan (View level)
Untuk pemakai yang hanya membutuhkan sebagian data atau informasi dalam basis data yang kemunculannya dimata pemakai diatur oleh aplikasi n-user.

2. Abstraksi sistem

Merupakan sebuah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia yaitu sebuah sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan.

3. Abstraksi fungsional

Abstraksi fungsional mengacu pada fungsi yang dapat di gunakan terlepas dari bagaimana fungsi di jalankan. Cara mengakses kemajuan dalam abstraksi fungsional, akses ke fungsi adalah disediakan melalui interface tertentu diatur untuk memanggil fungsi. Komponen mengimplementasikan satu fungsi, misalnya fungsi matematika. Pada intinya interface merupakan fungsi itu sendiri.

4. Pengelompokan kasual

Komponen merupakan sekumpulan entitas yang berhubungan longgar (loosely related) yang mungkin berupa deklarasi data, fungsi dan sebagainya. Interface terdiri dari nama semua entitas pada pengelompokan tersebut.

5. Abstraksi cluster

Komponen merupakan sekumpulan kelas yang berhubungan yang bekerja sama. Kelas – kelas ini terkadang dinamakan kerangka kerja. Interface merupakan komposisi semua interface dari objek-objek yang membangun kerangka kerja tersebut.



Metode Penelitian : Populasi Dan Sampel

Metode Penelitian : Populasi Dan Sampel


Dalam usaha meningkatkan suasana akademik yang maksimal dikampus, khususnya untuk mata kuliah metode penelitian dan penulisan skripsi, serta untuk menumbuhkan rasa pengalaman belajar, menumbuhkan sikap, kemampuan, dan keterampilah meneliti pada mahasiswa, Metodologi Penelitian merupakan hal yang esensial.
Setiap mata kuliah diharapkan mampu menumbuhkan kegairahan meneliti dan dapat memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan sikap, kemampuan, dan keterampilan meneliti pada mahasiswa. Untuk itu, penguasaan mahasiswa sebagai calon tenaga pengajar terhadap Metodologi Penelitian merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan dan dipelajari, dengan penguasaan Metodologi Penelitian yang optimal, diharapkan para mahasiswa dapat menyertakan metode-metode penelitian serta hal-hal yang berkaitan dengan penelitian dalam bidang yang akan diajarkan nanti apabila sudah terjun sebagai tenaga pengajar.
Dalam membantu kita memahami tentang Metodologi Penelitian, didalam makalah ini disajikan bagian dari materi Metodologi Penelitian tersebut, yakni tentang Sampel dan Populasi.

PENGERTIAN POPULASI DAN SAMPEL

Dalam kehidupan sehari-hari manusia pernah menghadapi masalah populasi dan contoh atau sampel dalam suasana yang berlainan yang mungkin tidak disadarinya. Apabila seseorang melihat suatu kue, lalu dia ingin mengetahui rasa dari kue tersebut, apakah rasanya manis, asam , gurih, atau pahit, seseorang tersebut tidak perlu memakan seluruhnya. Seseorang tersebut cukup mengambil seiris, mencicipinya, kemudian menyimpulkan bagaimana rasa kue tersebut. Disini, perumpamaan kue adalah populasi, sedangkan irisan kue tersebut adalah contoh atau sampel. Dengan demikian, yang disebut populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti, sedangkan contoh atau sampel adalah bagian tertentu dari keseluruhan objek yang akan diteliti (Sulistiono-Basuki : 2010)
Prof. Dr. Sugiyono (2010) menegaskan bahwa terdapat perbedaan mendasar dalam pengertian antara “ populasi dan sampel” dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, populasi di artikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya. Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi keseluruhan karakteristik/sifat yang dimiliki oleh obyek/subyek itu. Sedangkan sampel adalah bagian dari populasi itu, apa yang dipelajari dari sampel, kesimpulan akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif (mewakili).
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi menggunakan istilah situasi sosial, yang terdiri atas  tiga elemen yaitu: tempat, pelaku dan aktifitas yang berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai obyek penelitian yang ingin diketahui “ apa yang terjadi” di dalam nya, misalnya rumah berikut keluarga dan aktifitasnya. Situasi sosial tidak hanya terdiri dari tiga elemen tersebut, tetapi bisa juga berupa peristiwa alam, binatang, tumbuh-tumbuhan dan sejenisnya. Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai nara sumber, partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian. Sampel dalam penelitian kualitatif, juga bukan disebut sampel statistik, tetapi sampel teoritis, karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
A.      Teknik sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Dalam penelitian kuantitatif kualitatif dan r&d, Prof. Dr. Sugiyono (2010) menyatakan Secara skematis, teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu Probability Sampling dan Non probability SamplingProbability Sampling meliputi:  simple random, proportionate stratified random, disproportionate stratifed random, dan area random. Nonprobability sampling meliputi: sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.
1)   Probability sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Macam-macam teknik ini meliputi:
  1. Simple random sampling
Simple random sampling merupakan pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.
2. Proportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional. Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai itu berstrata. Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1=45 orang, S2=30 orang, SMK= 800 orang, SMA= 400 orang, SMP= 300 orang, SD= 300 orang. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.
3. Disproportionate stratified random sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai, 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang S1, 800 orang SMU, 700 orang SMP. Maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 tersebut diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok ini terlalu kecil bila dibandingkan dengan kelompok S1, SMU, dan SMP.
4. Cluster sampling ( Area sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan jadi sumber data, maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Misalnya di Indonesia terdapat 30 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 provinsi, maka pengambilan 15 privinsi itu dilakukan secara random,. Tetapi perlu diingat, karena provinsi-provinsi di Indonesia itu berstrata (tidak sama) maka pengambilan sampelnya perlu menggunakan stratified random sampling. Provinsi di Indonesia ada yang penduduknya padat ada yang tidak, ada yang mempunyai hutan banyak ada yang tidak, ada yang kaya bahan tambang ada yang tidak. Karakter semacam ini perlu diperhatikan sehingga pengambilan sampel menurut strata populasi itu dapat ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerahn itu ceara sampling juga.
2)   Nonprobability sampling
Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sam bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
  1. Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota tersebut diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan 5, untuk itu maka yang diambil sebagai sampel adalah nomor1, 5, 10, 15, 20, dan seterusnya sampai 100.
2. Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian dipandang belum selesai, karena belum memenuhi kuota yang ditentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok yang terdiri atas 5 orang pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100 orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500 orang anggota sampel tersebut.
3. Sampling ansidental
Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti, hasil datanya dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan yang ditemui itu cocok sebagai sumber data.
4. Sampling purposive
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan melekukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli makanan. Atau penelitian tentang kondisi politik di suatu daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif atau penelitian-penelitian yang tidak melakukan generalisasi.
5. Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
6. Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak.
Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel purposive dan snowball, misalnya akan meneliti siapa provokator kerusuhan, maka akan cocok menggunakan purposive dan snowball.

 B.   Menentukan ukuran sampel

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Jumlah sampel yang diharapkan 100% yang mewakili populasi adalah sama dengan jumlah populasi itu sendiri. Jadi bila jumlah populasi 1000 dan hasil penelitan itu akan diberlakukan untuk 1000 orang tersebut tanpa ada kesalahan, maka jumlah sampel yang diambil sama dengan jumlah populasi tersebut yaitu 1000 orang. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya semakin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka semakin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum).
Berapa jumlah anggota sampel yang paling tepat digunakan dalam penelitian? Jawabannya tergantung pada tingkat ketelitian atau kesalahan yang dikehendaki. Tingkat ketelitian/kepercayaan yang dikehendaki sering tergantung pada sumber dana, waktu dan tenaga yang tersedia. Makin besar tingkat kesalahan maka akan semakin kecil jumlah sampel yang diperlukan, dan sebaliknya, makin kecil tingkat kesalahan, maka akan semakin besar jumlah anggota sampel yang diperlukan sebagai sumber dana.
Berikut ini rumus menghitung ukuran sampel dari populasi yang jumlahnya telah diketahui:
Cara menentukan ukuran sempel bila sempel tidak berdistribusi normal, misalnya populasi homogen maka cara-cara tersebut tidak perlu dipakai. Misalnya populasinya berbeda, katakan logam dimana susunan molekulnya homogen, maka jumlah sempel yang diperlukan 1% saja sudah bisa mewakili.
Sebenarnya terdapat berbagai rumus untuk menghitung ukuran sempel, misalnya dari Cochen, Cohen dll. Bila keduanya digunakan untuk menghitung ukuran sempel, terdapat sedikit perbedaan jumplahnya. Lalu yang dipakai yang mana? Sebaiknya yang dipakai adalah jumlah ukuran sempel yang paling besar.

C.      Contoh Menentukan Ukuran Sempel

Akan dilakukan penelitian untuk mengetahui tanggapan kelompok masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah tertentu. Kelompok masyarakat itu terdiri 1000 orang, yang dapat dikelompokan berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu lulusan S1= 50, Sarjana Muda = 300, SMK = 500, SMP = 100, SD = 50 (populasi berstrata).
Bila jumlah populasi = 1000, kesalahan 5% , maka jumlah sempelnya = 258, Karena populasi berstrata, maka sampelnya jga berstrata. Stratanya  ditentukan menurut jenjang pendidikan. Dengan demikian masing-masing sempel untuk tingkat pendidikan harus proporsional sesuai dengan populasi. Berdasarkan perhitungan dengan cara berikut ini jumlah sempel untuk kelompok S1 = 14, Sarjana Muda (SM) = 83, SMK = 139, SMP = 14, dan SD = 28.
S1    =          50/1000           X         258      =          13,90   =          12,9
SM   =          300/1000         X         258      =          83,40   =          77,4
SMK =          500/1000         X         258      =          139,0   =          129
SMP =          100/1000         X         258      =          27,8     =          25,8
SD    =          50/1000           X         258      =          13,91   =          12,9
Jumlah                                                                                 =          258

Jadi jumlah sempelnya = 12,9 + 77,4 +129 + 25,8 + 12,9 + = 258. Jumlah yang pecahan bisa dibulatkan ke atas, sehingga jumlah sempel menjadi 13 + 78 + 129 + 26 + 13 = 259.
Pada perhitungan yang menghasilkan pecahaan (terdapat koma) sebaiknya dibulatkan ke atas sehingga jumlah sempelnya lebih 259. Hal ini lebih aman daripada kurang dari 258.
Roscoe dalam buku Research Methonds For Business (1982:253) memberikan saran-saran tentang ukuran sempel untuk penelitian seperti berikut ini:
  1. Ukuran sempel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.
  2. Bila sempel dibagi dalam katagori ( misalnya: pria-wanita, pegawai  negeri-swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sempel setiap katagori minimal 30.
  3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan Multivariate (korelasi atau regresi ganda misalnya). Maka jumlah anggota sempel minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti. Misalnya variabel penelitiaanya ada 5 (independen + dependen), maka jumlah anggota sempel = 10  X  5 = 50.
  4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang mengunakan kelompok ekspetrimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggota sempel masing-masing antara 10 s/d 20.

D. Cara Mengambil Anggota Sampel

Probability sampling adalah teknik sempling yang memberi peluang sama kepada anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sempel. Cara demikian sering disebut dengan random sampling, atau cara pengambilan sampel secara acak.
Pengambilan sempel secara acak random/acak dapat dilakukan dengan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dilakukan dengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomer terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi.

Minggu, 12 Februari 2017

Media Komunikasi

Media Komunikasi

Media komunikasi merupakan sebuah perantara pesankepada berbagai khalayak. Terdapat 2 tipe media komunikasi yaitu media public, dan madia pribadi, kedua media ini sama-sama berupa media cetak maupun elektronik.

Permasalahan dewasa ini adalah bagaimana cara kita untuk dapat menyasarkan pesan kepada khalayak tanpa adanya miss-interpretasi. Untuk itu dalam masalah ke-PR-an, ada yang disebut media yang dapat di control dan media yang tidak dapat di control.

Media yang dapat di control adalah dimana media tersebut, dapat dikontrol dari sisi letak, waktu, khalayak, isi, dan lain sebagainya. Contoh media yang dapat di control adalah Billboard, kita dapat mengatur billboard tersebut akan diletakkan dimana, dengan desain layout seperti apa da nisi dari billboard tersebut. Selanjutnya contoh media yang tidak dapat di control adalah TV. Meskipun PR dapat mengontrol isi dari iklan, tetapi PR tidak dapat mengontrol konteksnya. Contohnya, kita tidak tau tayangan apa yang ditayangkan sebelum dan sesudahnya, hal itu akan mempengaruhi intepretasi public. Dan misalkan diselenggarakannya konferensi pers, PR juga tidak dapat mengontrol apakah kamera akan focus pada keberlangsungan acara ataukan hal lainnya.

Untuk itu sebgai seorang PR harus jeli dalam memilih media. Baik media yang dapat dikontrol maupun yang tidak dapat dikontrol, dalam bentuk cetak maupun elektronik, semuanya pasti memiliki kelebihan dan kelemahan. Selain itu, untuk dapat mengefektifkan penggunaan media,harus diketahui semua perihal tentang media tersebut. Supaya pesan ynag diterima audience juga akan efektif dan tidak terjadi gagal paham.

Dalam dunia PR-Adertising, terdapat dua hal yang sedikit membingungkan, yaitu publikasi dan iklan. Hal ini sangat mirip, tetapi juga sangant berbeda.
Beberapa perbedaan prinsip iklan dan Publikasi :
  1. Iklan ditayangkan dengan membayar ke media, sedangkan PR harus mengusahakan media menayangkan publikasi perusahaan, tanpa membayar. Publikasi yang dibuat, haruslah memiliki nilai berita yang tinggi ( newsworthy ).
  2. Dengan membayar iklan, kita bisa mengatur tampilan atau bagaimana dan kapan iklan kita ditayangkan. Sedangkan untuk publikasi , tidak bisa mengatur bagaimana dan kapan berita yang kita kirim ditayangkan di media. Sepenuhnya ditentukan oleh pihak media.
  3. Untuk iklan, kita bisa mengusahakan untuk ditayangkan sesering yang diinginkan, menyesuaikan dana yang dianggarkan. Untuk PR, satu berita ditayangkan hanya sekali. Kecuali, berita yang sangat besar dengan pembahasan yang berlanjut.
  4. Dari iklan, pembaca tahu kalo kita sedang menjual sesuatu kepada mereka, dan biasanya timbul ketidakpercayaan pembaca terhadap pesan yang kita sampaikan. Kalau melalui publikasi, pesan kita disampaikan oleh pihak ketiga, sehingga lebih bisa dipercaya oleh pembaca.

Persamaan publisitas dengan periklan yaitu sama-sama menggunakan media massa sebagai tempat untuk mempromosikan atau memperkenalkan produk dan perusahaan. Perbedaan publisitas dengan periklan, kalau publisitas tidak menmbayar media sedangkan periklanan dibayar.


Periklanan PR memiliki beberapa bentuk yaitu,


Advocacy Advertising: adalah iklan yang digunakan untuk meningkatkan frekuensi didalam mempengaruhi pendapat masyarakat melalui kegiatan diskusi publik.

Public Service Announcement: adalah penyampaian informasi social melalui billboard atau bentuk lain dari non media massa (koran, majalah, dan TV). Yang membiayai kegiatan publikasi ini adalah perusahaan media iklan. Tujuan penyampaian informasi social kepada masyarakat adalah untuk membantu program pemerintah dalam menciptakan kehidupan social yang lebih baik.

House Ads :
Menggunakan iklan yang dapat dikontrol memiliki kelebihan yang menojol yaitu PR dapat mengontrol sepenuhnya kegiaatan periklanan, mulai dari warna, pesan, bentuk, media, dan letak. Selain itu PR juga dapat memperkirakan segmen pasar (who) yang akan melihat iklan tersebut, kapan (when) media akan menerima pesan, seberapa sering (how often) audience akan melihat iklan tersebut. Sementara uncontrolled Advertising, biasanya berupa PSAs biasa digunakan oleh perusahaan non profit.
Sebelum pesan disiarkan atau ditayangkan, PR biasanya mempersiapkan naskah pesan yang akan digunakan. Hal tersebut akan dibicarakan dengan copywriter terlebih dahulu dan copywriter harus tahu secara mendalam perihal iklan yang akan ditangani.dan pesan tersebut harus sampai dengan jelas, apakan iklan tersebut memberi tahu sebuah produk baru, atau cara pemakaian sebuah produk, atau menarik segmen pasar. Setelah mempertimbangkan tujuan iklan, hal selanjtnya yang harus dipikirkan adalah media apa yang akan digunakan. Walaupun seorang PR sudah merekrut copywriter dan tim nya tetapi PR harus tetap tahu seluk beluk persoalanan tentang ads atau iklan. Hal selanjutnya yang perlu dipertimbangkan adalah biaya iklan, tentu saja iklan menggunakan biaya yang sangant mahal untuk produksi, naskah, dan bintang iklan. Oleh sebab itu PR harus bisa bernegosiasi dengan pihak periklanan untuk mendapatkan harga yang bagus tetapi dengan kualitas yang bagus. Tentu saja tidak senua perusahaan periklanan dapat diajak bekerjasama, oleh sebab itu, tugas PR adalah membangun relasi dan melakukan lobbing yang baik. Setelah mempertingkan semua aspek-aspek tersebut, sebelum iklan diproduksi hal yang perlu dilakukan selanjutnya adalah evaluasi dan meninjau ulang iklan tersebut guna menghindari kesalahan yang akan terjadi.

Dalam setiap kegiatan pastilah memiliki masalah yang akan dihadapi. Masalah yang paling besar adalah masalah yang tidak terduga atau diluar kendali. Contohnya adalah penempatan letak iklan atau release pada sebuah tabloid atau koran. Masalah selanjutnya adalah persaingan produk yang kita tidak tahu apakah pihak lain akan bersaing dengan sehat atau tidak.

Publisitas merupakan istilah yang popular bukan saja dalam dunia PR tapi dalam dunia sehari-sahari. Publisitas adalah penempatan berupa artikel, tulisan, foto, atau tayangan visual yang penuh nilai berita baik karena luar biasa, penting, atau mengandung unsur-unsur emosional, kemanusiaan, dan humor) secara gratis dan bertujuan untuk memusatkan perhatian terhadap suatu tempat, orang, orang, atau suatu institusi yang biasanya dilakukan melalui penerbitan umum. Atau secara umum publisitas dapat diartikan sebagai publikasi yang menggunakan media massa sebagai sarana penyebarluasan. Pertama, dikenal sebagai pure publicity yakni mempopulerkan diri melalui aktivitas masyarakat dengan setting sosial yang natural atau apa adanya. Misalnya saja, bulan Ramadhan dan Idul Fitri merupakan siklus aktivitas tahunan sehingga menjadi realitas yang apa adanya. Kandidat/seseorang, organisasi bisa memanfaatkan kesempatan tersebut untuk memasarkan dirinya. Semakin banyak jenis bentuk pure publicity yang siarkan di media massa, maka akan semakin populer sesorang atau organisasi tersebut. Kedua, free ride publicity yakni publisitas dengan cara memanfaatkan akses atau menunggangi pihak lain untuk turut mempopulerkan diri. Misalnya saja dengan tampil menjadi pembicara di sebuah forum yang diselenggarakan pihak lain, menjadi sponsor gerakan anti narkoba, turut berpartisipasi dalam pertandingan olahraga di sebuah daerah kantung pemilih dan lain-lain. Ketiga, tie-in publicity yakni dengan memanfaatkan extra ordinary news (kejadian sangat luat biasa). Misalnya saja peristiwa tsunami, gempa bumi atau banjir bandang. Kandidat dapat mencitrakan diri sebagai orang atau partai yang memiliki kepedulian sosial yang tinggi sehingga imbasnya memperoleh simpati khalayak. Sebuah peristiwa luar biasa, dengan sendirinya memikat media untuk meliput. Sehingga partisipasi dalam peristiwa semacam itu, sangat menguntungkan kandidat. Keempat, paid publicity sebagai cara mempopulerkan diri lewat pembelian rubrik atau program di media massa. Misalnya, pemasangan advertorial, Iklan spot, iklan kolom, display atau pun juga blocking time program di media massa. Secara sederhananya dengan menyediakan anggaran khusus untuk belanja media.

Pengembangan Hybrid

Dewasa ini, banyak media yang berkembeng salah satunya adalah internet. Internet dapat menjadi salah satu saluran untuk dapat menyebarkan iklan suatu perusahaan. Tetapi internet yang saat ini disebut sebagai new media, juga memiliki kelebihan dan kelemahan dalam kegiatan PR.

Iklan direct mail

Direct mail sering disebut pemasaran langsung. Pemasaran langsung adalah teknik pemasaran di mana penjual mengirimkan pesan pemasaran langsung ke pembeli. Direct mail meliputi katalog atau literatur produk lainnya dengan peluang memesan, surat penjualan, dan surat penjualan dengan brosur.

Kelebihan

  • Pesan iklan ditargetkan untuk mereka yang paling mungkin membeli produk atau jasa Anda.
  • Pesan pemasaran dapat dipersonalisasi sehingga membantu meningkatkan respons positif.
  • Efektivitas kampanye dapat dengan mudah diukur.
  • Anda memiliki kontrol penuh atas penyajian pesan iklan.
  • Kampanye iklan tersembunyi dari pesaing sehingga mereka terlambat untuk bereaksi.
  • Keterlibatan aktif dapat diperoleh dari pasar sasaran.

Kekurangan

  • Beberapa orang tidak menyukai tawaran dalam bentuk surat. Terkadang mereka membuangnya tanpa membuka terlebih dahulu.
  • Sumber daya perlu dialokasikan untuk pemeliharaan daftar. Keberhasilan kampanye semaca ini tergantung pada kualitas milis.
  • Memproduksi bahan direct mail memerlukan biaya lebih karena harus menggunakan tenaga ahli – copywriter, seniman, fotografer, printer, dll.
  • Iklan ini bisa mahal, tergantung pada target pasar, kualitas daftar dan ukuran kampanye Anda.

Iklan audio visual Kelebihan

  • Aud-vis memungkinkan untuk menjangkau banyak orang pada tingkat nasional atau regional dalam waktu singkat.
  • menawarkan peluang baru untuk menentukan penonton lokal.
  • media yang menggunakan gambar dan suara. Ia menawarkan kemampuan untuk menyampaikan pesan dengan penglihatan, suara, dan gerak.

Kelemahan

  • Pesan bersifat sementara, dan mungkin memerlukan beberapa eksposur agar iklan naik di atas keruwetan.
  • Iklan terbatas, kebanyakan iklan hanya tiga puluh detik atau kurang. Hal itu membatasi informasi yang ingin Anda sampaikan.
  • Relatif lebih mahal dalam hal biaya kreatif, produksi dan airtime.
Apa Lagi Yang Masih Riil?

Apa Lagi Yang Masih Riil?

Teori super-rill dari pemikir posmodern Prancis, Jean Baudrillard(1929-), menyoroti media massa dan manipulasi kebenaran.



Dalam zaman media massa dan komunikasi internasional yang pesat. Baudrillard tidak hanya berbicara mengenai bom-bom canggih dan serangan atas sasaran dengan menggunakan laser, tetapi tentang tayanagn instan kejadian yang dianalisis, dipenggal-penggal, dan diuraikan oleh para politikus dan media. peperangan modern adalah peperangan cyber, dan Baudrillard mengajukan pertanyaan mengenai penipuan dan manipulasi media. Apakah kita benar-benar melihat apa yang terjadi? Siapa mengatakan hal itu? penyajian dan pengeditan yang selektif dapat mengubah apa yang kita lihat dan percaya.

Sangat masyhur penegasan Baudrillard bahwa Perang Teluk tidak terjadi (paling tidak bukan dalam pengertian biasa dan konvensional tentang perang). Itu adalah suatu drama di layar kaca. Fakta diseleksi dan ditafsirkan oleh kedua belah pihak. Saddam Husein memiliki tentara sewaan dan AS melancarkan propagandanya, sekaligus mempertahankan kepentingan mereka, dan membiarkan Saddam berkuasa, tetapi menyuruhnya menindas umat syiah dan pembangkang kurdi, sehingga stabilitas mantap. Baudrillard menyidir bahwa seperti "seks yang aman" berarti berperang tetapi menggunakan kondom!

Ia membangkitkan kontroversi yang lebih besar dengan tulisannya tentang masyarakat AS. Tulisannya ini di satu sisi merupakan utopia, di mana masyrakat berperilaku sangat mewah, tetapi sekaligus rentan terhadap disintegrasi sosial. Ia menyebabkan orang tersinggung dang mengeluh bahwa orang tidak memiliki cita rasa ironi.

Teknik Seduksi

Baudrillard mengembangkan strategi seduksi: gelagat, penegasan atau sikap subversif, yang menolak untuk menjalankan permainan sosial hubungan kekuasaan yang biasa. Dengan ini tidak ada satu pihak pun dapat menjadi penindas, atau reduksi ke tataran objek yang harus di kontrol: dibandingkan dengan sepasang yang bercumbu rayu, yang bergerak makin dekat satu sama lain, sekaligus mencoba dan mengganggu. Baudrillard merasa bahwa kita dapat menjungkirbalikkan struktur kekuasaan, dengan demikian, menyingkirkan penghalang untuk berpikir lebih jernih, tetapi ia skeptis apakah kita mampu menghasilkan perubahab sosial yang riil dan bertahan. Realitas sudah mati .. ?

Postmodernisme mempersoalkan apakah "kebenaran" benar-benar eksis, ia mencurigai dan bersikap sinis tentang siapa yang mengatakan apa kepada kita. Hal ini menjalar sampai pada penggunaan bahasa kita.

Jumat, 10 Februari 2017

Cerita Emansipasi

Cerita Emansipasi

Ada harapan besar akan pembebasan manusia, kemajuan dan perubahan sosial. Hal ini berakhir dalam kekecewaan dengan pecahnya Perang Dunia II.


Modernisme merangkul teknologi-teknologi baru, dan ada harapan bahwa sains dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik. Ada gejolak ide sesudah Perang Dunia I, tetapi tetap ada harapan. Eropa di gempur oleh teori mengenai emansipasi sosial. Cerita besar sosialisme utopis dan Marxisme mendapat dukungan ketika Tsar Russia digulingkan dan revolusi Bolsjewik menciptakan negara komunias pertama. Suasana tegang, dan pemerintahan takut akan pemberontakan di seluruh Eropa.

Perjuangan merebak antara kiri dan kanan, ketika fasisme muncul di Spanyol, Italia, dan Jerman. Bentuk pemerintahan Diktator ini berusaha mempertahankan pola orde lama, dan memanfaatkan insting redahan manusia seperti rasisme. Perang saudara Spanyol di tahun 1930-an merupakan arena percobaan komitmen kedua belah pihak. Kedua Idealistis, dan Jerman sebenarnya dapat menempuh jalan ini atau itu dalam depresi yangmuncul sesudah Perang Dunia I.

Kekecewaan

Cerita emansipasi mempunyai akar dalam eskatologi kristiani (studi tentang hal-hal terakhir) : Paham Karl Marx bahwa revolusi kelas buruh yang tak terhindarkan merupakan karya iman maupun analisis ekonomi dan filsafat yang mendalam. Cita-cita ini mendapat pukulan mematikan dangan pecahnya perang Dunia II dan kekejaman yang dilakukan oleh kiri maupun kanan("Pembersihan" dan kerja paksa Stalin; korban Hitler).

periode sesudah perang merupakan merupakan periode pertumbuhan ekonomi barat dan stagnasi di Timur. Perang dingin mendominasi politik, dengan lambang tembok berlin. Kedua negara adidaya AS dan Uni Soviet saling menantang, masing-masing mengklain diri sebagai pihak yang berkeutamaan. Perpolitikan membeku dalam konsumerisme, kapitalisme, dan kediktatoran komunias. Tinggal menunggu waktu, blok komunis akan runtuh karena tekanan ekonomi dan tuntuakn akar rumput akan pembaruan. Akhirnya, Tembok Berlin roboh, tetapi di Cina pengunjuk rasa di Tiananmen digilas secara brutal. Komunisme mengalam disentegrasi, karena rakyak tidak mengikutinya lagi, atau dipertahankan dangan peluru dan tank.

Dengan musnahnya harapan dan terkoyaknya riwayat emansipasi, apa yang akan mengisi kevakuman ?