Jumat, 10 Februari 2017

Cerita Emansipasi

Cerita Emansipasi

Ada harapan besar akan pembebasan manusia, kemajuan dan perubahan sosial. Hal ini berakhir dalam kekecewaan dengan pecahnya Perang Dunia II.


Modernisme merangkul teknologi-teknologi baru, dan ada harapan bahwa sains dapat membantu menciptakan dunia yang lebih baik. Ada gejolak ide sesudah Perang Dunia I, tetapi tetap ada harapan. Eropa di gempur oleh teori mengenai emansipasi sosial. Cerita besar sosialisme utopis dan Marxisme mendapat dukungan ketika Tsar Russia digulingkan dan revolusi Bolsjewik menciptakan negara komunias pertama. Suasana tegang, dan pemerintahan takut akan pemberontakan di seluruh Eropa.

Perjuangan merebak antara kiri dan kanan, ketika fasisme muncul di Spanyol, Italia, dan Jerman. Bentuk pemerintahan Diktator ini berusaha mempertahankan pola orde lama, dan memanfaatkan insting redahan manusia seperti rasisme. Perang saudara Spanyol di tahun 1930-an merupakan arena percobaan komitmen kedua belah pihak. Kedua Idealistis, dan Jerman sebenarnya dapat menempuh jalan ini atau itu dalam depresi yangmuncul sesudah Perang Dunia I.

Kekecewaan

Cerita emansipasi mempunyai akar dalam eskatologi kristiani (studi tentang hal-hal terakhir) : Paham Karl Marx bahwa revolusi kelas buruh yang tak terhindarkan merupakan karya iman maupun analisis ekonomi dan filsafat yang mendalam. Cita-cita ini mendapat pukulan mematikan dangan pecahnya perang Dunia II dan kekejaman yang dilakukan oleh kiri maupun kanan("Pembersihan" dan kerja paksa Stalin; korban Hitler).

periode sesudah perang merupakan merupakan periode pertumbuhan ekonomi barat dan stagnasi di Timur. Perang dingin mendominasi politik, dengan lambang tembok berlin. Kedua negara adidaya AS dan Uni Soviet saling menantang, masing-masing mengklain diri sebagai pihak yang berkeutamaan. Perpolitikan membeku dalam konsumerisme, kapitalisme, dan kediktatoran komunias. Tinggal menunggu waktu, blok komunis akan runtuh karena tekanan ekonomi dan tuntuakn akar rumput akan pembaruan. Akhirnya, Tembok Berlin roboh, tetapi di Cina pengunjuk rasa di Tiananmen digilas secara brutal. Komunisme mengalam disentegrasi, karena rakyak tidak mengikutinya lagi, atau dipertahankan dangan peluru dan tank.

Dengan musnahnya harapan dan terkoyaknya riwayat emansipasi, apa yang akan mengisi kevakuman ?

Selasa, 07 Februari 2017

Anda Tidak Dapat Menghentikan Kemajuan?

Anda Tidak Dapat Menghentikan Kemajuan?

Pencerahan mengakibatkan rasio dan metode ilmiah tampil sebagai pemenang atas iman dan gereja, tetapi risikonya apa ?




Pencerahan menyaksikan kelahiran metode ilmiah otonom. Di balik metode ini ada keyakinan bahwa semakin kita bisa mengikuti rasio semakin kita akan maju. Ada loncatan teknologi yang besar ke depan tiap penemuan baru. pengguna tenaga uap dan pertumbuhan pabrik  dan perkeretaapian yang menyusulnya menjungkir balikkan produksi dan transportasi. kapal tidak hanya bergantung pada angin. Tenaga listrik mengubah dunia lebih, dan memungkinkan kemajuan pesat di bidang komunikasi dan media pada tahun-tahun sesudahnya.

Titanic barangkali merupakan puncak dari perjalanan sains yang bergaya. Momentum dan keyakinan tiada henti akan kemajuan umat manusia dan akan kekuatan rasio mengontrol alam memuncak dalam proyek ini. Kapal yang "tidak mungkin tenggelam" ini adalah suatu keajaiban produksi manusia, tetapi ia toh tenggelam secara tragis yang memakan korban tahun 1912 pada pelayaran perdananya. Tidak lama kemudian, perang dunia I menghancurkan harapan indah akan masa depan yang rasional, toleran, dan teremansipasi untuk semua orang. kegelapan dan kebengisan tetap hidup dalam hati manusia. 

Revolusi industri menghasilkan komoditas dan kemewahan baru, tetapi apa bayarannya ? komoditas tradisional dimusnahkan dan lingkungan tercemar.

Minggu, 05 Februari 2017

RENAISANS DAN SESUDAHNYA

RENAISANS DAN SESUDAHNYA

Kelahiran Kembali



Filsafat berkembang dari abad pertengahan menuju kepencerahan, dengan pengaruh rasio yang perlahan-lahan berkembang menjadi yang terpenting.

Dunia abad pertengahan secara luas kehilangan pandangan tentang banyak ajaran kuno dan klasik. Naskah tersimpan di biara, dan hanya segelintir orang yang cukup berpendidikan untuk membaca dan mengkopinya. Namun rute perdagangan baru ke Timur berarti penemuan dokumen tua yang sudah lama hilang bagi dunia barat, beberapa dalam bahasa Yunani, beberapa diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan Siria. Kearifan purba orang Yunani seperti Plato (427-347 SM) dan Aristoteles (384-322 SM) beberapa waktu tersimpan dalam masyarakat Islam. 

Ini melahirkan kembali pembelajaran "Renaisans" (Kelahiran Kembali) yang mempunyai dampaknya dari abad ke-14 sampai ke-16. Hal itu bukan penegakan kembali kekuatan rasio secara eksak. Karena banyak pemikir Renaisans kerasukan seni okult seperti alkimia, atau melihat alam sebagai sistem tanda yang kudus.

Skolastisi

Sampai zaman Renaisans. gereja memegang peranan dalam dunia intelektual. Para Skolastisi, Biarawan, dan teolog yang terpelajar, paling menonjol diantara mereka adalah Thoma Aquina (1225-1274), memadukan pandangan filsafat Yunani (khususnya Aristoteles) ke dalam teologi Kristen. Sistem ini berkembang dari abad ke-5 sampai abad ke-13, dan oleh gereja di pandang memadai untuk segala zaman. Apa yang tidak diungkapkan oleh orang purba tentang alam dan dunia berada di luar jangkauan pengetahuan manusia! Ide dianggap baru subvervif dan berbahaya, dan beberapa ide harus diselundupkan ke kawasan publik dengan cara komentar atau catatan kai pada naskah yang ada.

Filsafat Modern muncul ketika pemikir seperti Rene Descartes (1596-1650) menantang pandangan dunia semacam ini, dan menantang kontrol intelektual. suatu perasaan skeptis dan rasional muncul, yang melahirkan analisi logis dan metode ilmiah. Pada waktu itu, sains bukan merupakan disiplin ilmiah terpisah, melainkan hanya sebagai bagain dari filsafat.

Pencerahan

Pencerahan adalah nama yang diberikan pada gerakan yang terbentang dari abad ke-17 sampai ke-18, dimana rasio menjadi pemimpin tertinggi dan perang diadakan melawan takhayul. gerakan ini menuntut toleransi yang lebih besar, bagi pemerintahan yang lebih demokratis, konsep hak terlahir manusia, dan penemuan ilmiah berikutnya. Para ilmuan tidak lagi puas dengan menerima kata-kata guru mereka di zaman lampau. Mereka pergi dan mengamati sendiri hal ihwal, sekaligus bereksperimentasi dan menyusun katalog.

Rabu, 01 Februari 2017

Modernisme

Modernisme

Modernisme

Modernisme adalah campuran antara nilai-nilai pencerahan dan tekanan yang diberikan oleh postmodernisme yang baru muncul pada usaha mencampuradukkan gaya, kesadaran diri, dan yang puitis.

Sejarah

Nilai pencerahan di goyang pada awal abad ke-20 dengan datangnya para"modernis". Moderinsme sebagai gerakan meliputi dari kurun waktu kira-kira 1910 sampai pecahnya Perang Dunia II. Para Modernis adalah murid sains, yang mengharapkan dunia yang kuat dan baru, serta menggunakan teknologi dan matematika dalam desain mereka. Mereka mulai mempermasalahkan orde lama, dan menyebabkan kocar-kacir.

Bentuk Sastra Baru

Para penulis mencoba gaya baru, yang terputus-putus, menghentikan liran narasi, dan menggunakan berbagai puisi, korespondensi, prosa dan aliran kesadaran, untuk mensugesti dan melambangkan berakhirnya ordo dunia lama. Karya James Joyce Ulysses dan T.S. Eliot The Waste Land, 2002 merupakan contoh awal. Ada percobaab dan keinginan untuk melihat bagaimana realitas dilukiskan, dan bukannya berusaha membuat replika alam seperti mata manusia dan kamera. Masalah penafsiran dan sudut pandang sekarang diperhatikan.

Teknologi dan Subvensi

modernisme adalah ramuan dari beberapa kekuatan. masih ada kepercayaan kepada sains dan teknologi karena dunia dilanda penemuan baru: telepon, radio, penerbangan komersial, penerangan listrik dan alat-alat rumah tangga, tetapi pada saat yang sama, kepercayaan lama mulai mati dan suara protes didengungkan. pernah ditegaskan (misalnya kritik Jurgen Habermas, bahwa sikap yang lebih radikal ini mirip dengan pemikiran postmodern, spirit yang sama ada di sini. karena itu postmodernisme tidak boleh di pandang sebagai gerakan yang secara kronologis dapat dibedakan, tetapi sebagai cara pandang yang dapat terjadi di era yang berbeda-beda. tetapi sementara modernisme merapati pecahnya kesatuan dan orde lama rasio, postmodernisme merayakan keserbaragaman dan titik adanya pusat sebagai akibat.
(O'Donnell, 2003)