Studi Tentang Wujud (Ontologi)
Filsafat
Ilmu-ilmu partikular membahas wujud material dari berbagai segi yang berbeda. Namun, di antara ilmu-ilmu ini semua, baik itu ilmu alam, ilmu matematika, ilmu humaniora, tak ada satu pun ilmu yang mengkaji tentang wujud (being) sebagai sebuah totalitas , yaitu wujud mutlak immateril, yang mencakup wujud spiritual(wujud Allah dan Jiwa) serta wujud “rasional” yang ditarik dari akal materi (substansi, aksidensi, dan lain-lain). Oleh karena itu, filsafat bertanggung jawab terhadap kajian “wujud” ini dan berusaha untuk mengetahui berbagai seginya, agar memenuhi kebutuhan manusia yang tak bisa di penuhi oleh ilmu-ilmu partikular.
Pentingnya kajian Ontologi
Meskipun kajian ini merupakan kajian filsafat yang paling awal dan yang paling besar secara keseluruhan, namunia telah mendapatkan serangan keras bukan hanya dari kalangan ulama, tapi juga oleh sebagian filsuf sendiri. Meski demikian, ia masih tetap eksis karena kebutuhan manusia terhadapnya, hal ini menunjukan betapa pentingnya kajian ini dan tentu saja dampaknya bagi manusia. Ilmu pengetahuan hanya mampu menyediakan sejumlah proposisi dan hukum yang berkaitan dengan fenomena-fenomena tertentu dan tidak bisa memberikan sebuah penafsiran yang komprehensif tentang alam. Ilmu pengetahuan hanya membahas peristiwa dan fenomena yang dapat di indera dan masih tersisa banyak hal yang lebih dalam daripada itu yang tidak bisa dikajinya.
Misalnya, tentang “prinsip pertama” dan “sebab pertama” dari segala sesuatu. Hal-hal seperti ini tidak bisa kita abaika, karena pengabaian kita terhadapnya berarti pengabaian terhadap pemikiran kemanusiaan secara umum.