Minggu, 19 Februari 2017

Tanda Kebodohan

Tanda Kebodohan

Al-Hikam : Hikmah Ke-70




"Barang siapa yang menjawab atas setiap pertanyaan yang diajukan, mengungkapkan segala yang dia lihat, dan menyebutkan apa saja yang ia ketahui, ketahuilah! Bahwa itu adalah tanda kebodohannya."

Jika engkau melihat seseorang yang dapat menjawab setiap pertanyaan tentang berbagai persoalan , mengungkapkan segala apa yang dirasakan oleh batin dan perasaannya, dan menuturkan segala apa yang diketahuinya, maka ketahuilah! Bahwa semua itu adalah tanda kebodohannya. Menjawabnya seseorang dari segala pertanyaan adalah tanda pengakuan akan penguasaannya atas semua ilmu pengetahuan. padahal itu mustahil baginya, karena hanya Allah-lah yang mengetahui segala sesuatu.

Firman Allah:
"Aku tidak memberikan ilmu kepada kalian kecuali hanya dikit." (QS. Al-Isra':85)

Sedangkan mengungkapkan segala apa yang diketahuinya termasuk perbuatan penyebaran rahasia akan sesuatu yang diperintahkan untuk menutupinya, karena kebanyakan yang dirasakan dengan hati ketika beribadah itu tidak dapat diwakili dengan kata-kata. Oleh karena itu, orang-orang arif ketika mengajarkan sesuatu mengenai ilmu hati seringkali dengan menggunakan isyarat (petunjuk) yang hanya mampu ditangkap oleh orang yang memahaminya.

Dan tutur katanya akan semua ilmu adalah tanda ketidakmampuannya dalam mengelompokkan berbagai jenis ilmu. Mungkin orang itu hanya memiliki satu bidang ilmu tertentu, dan jika ini digunakan untuk membahas ilmu lain tentu akan mengacaukannya.

Kamis, 09 Februari 2017

Hal Yang Meringankan Ujian

Hal Yang Meringankan Ujian

AL-Hikam : Hikmah ke-105



"Hal yang meringankan ujian Allah adalah pengetahuanmu bahwa Allah-lah yang menurunkan ujian itu kepadamu. Yang menetapkan cobaan dan ujian untukmu adalah yang mengetahui kebaikan yang sesuai untukmu."


Hikmah ini berfungsi untuk menghibur para salikin (orang-orang yang baru berjalan menuju Allah), sehingga mereka merasakan apa-apa yang dirasakan oleh arifin. Barang siapa yang mengetahui bahwa cobaan dan ujian itu datangnya dari Allah, dan ia juga mengetahui bahwa Allah adalah Tuhan yang kasih sayang-Nya lebih besar dari pada kasih sayang seorang ibu kepada anaknya. apakah ia masih bisa merasakan rasa sakit dangan cobaan itu. sebaliknya, ia justru akan merasakan kenikmatan.

Sesungguhnya yang menetapkan ujian dan cobaan untukmu adalah yang mengetahui kebaikan yang sesuai untukmu. Salahkan dirimu jika engkau memiliki perasaan yang sebaliknya. Serahkanlah semuanya kepada Allah! Maka engkau akan selamat. Sesungguhnya Allah lebih mengetahui sesuatu yang lebih baik dan lebih bermanfaat untukmu.

Firman Allah :

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui. " (Q.S. Al-Baqarah : 216)

Sabtu, 04 Februari 2017

Doa Adalah Ekspresi Penghambaan Makhluk Kepada Sang Khalik

Doa Adalah Ekspresi Penghambaan Makhluk Kepada Sang Khalik

Al-Hikam : Hikmah 166


"janganlah engkau menjadikan doa dan permintaanmu sebagai sebab terkabulnya permintaan itu, karena hal itu adalah tanda kedangkalan pemahamanmu. Tetapi jadikanlah doamu itu sebagai perwujudan akan penghambaan dan untuk memenuhi hak sembah bagi Allah swt."


Janganlah engkau berpikir bahwa doamu menjadi sebab yang menyebabkan terkabulnya doa. karena hal itu menunjukan akan dangkalnya pemahamanmu mengenai Allah swt. sesungguhnya doa tidak disyariatkan untuk itu, tetapi doa berfungsi untuk menunjukan penghambaanmu kepada Allah swt. dengan berdoa berarti engkau menyadari akan hakikat dirimu yang bodoh, fakir, dan lemah. lalu engkau akan bersikap tawaduk dan bersimpuh di hadapan Allah swt.

oleh karena itu imam syadzili berkata "janganlah dengan doamu engkau berkeinginan untuk mendapatkan apa yang engkau panjatkan dalam doa itu, tetapi jadikanlah doa sebagai sarana untuk bermunajat dan berdialog dengan Allah swt.